“Studi menunjukkan asam linoleat terkonjugasi (CLA) merupakan asam lemak alami yang dapat mengurangi massa lemak tubuh dan pada saat yang sama meningkatkan pembentukan massa otot. CLA juga memberikan rasa kenyang," ungkap konsultan produk makanan kesehatan dokter Roy Indrasoemantri dalam diskusi Manfaat Maximum Protein di Synergy WorldWide Indonesia, BRI Center Park, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013).
Dokter Roy menjelaskan, sedangkan ekstrak buah Garcinia mampu membantu mencegah lemak terbangu di seputar jaringan lemak dan hati. Menurut Roy, Garcinia yang alami mengandung Hydroxycitric acid (HCA) bisa mencegah proses perubahan karbohidrat menjadi lemak saat kalori berlebih di dalam makanan.
“Itu membantu mencegah penyimpanan lemak di dalam tubuh. HCA juga dapat menekan nafsu makan dengan cara meningkatkan kadar serotonin yang mempengaruhi suasana hati, gejala stres dan depresi, sehingga akan menekan keinginan makan berlebih yang sering terjadi pada saat seseorang terkena stres. Selama berolahraga, HCA juga meningkatkan pembakaran lemak,” ujar dr Roy.
Sedangkan kalsium kaseinat membantu mengatur penyimpanan, pemecahan sel-sel lemak dan menekan nafsu makan via stimulasi cholecystokinin di dalam usus. Sementara whey protein merupakan protein bernilai biologis tertinggi, karena kombinasi whey protein isolate dengan konsentrat.
"Itu merupakan protein favorit bagi para atlet, yang ingin meningkatkan performa atau massa ototnya, karena sangat cepat digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan dan perbaikan jaringan otot, termasuk memulihkan otot sesegera setelah latihan,” jelas dr Roy.
Hendri Priadi, ahli nutrisi dari Synergy WorldWide Indonesia di tempat yang sama mengungkapkan, keempat unsur yang berguna untuk diet sekaligus membangun otot tersebut, semuanya terkandung di dalam makanan tambahan Synergy Maximum Protein.
“Maximum Protein hadir sebagai sumber protein lengkap dengan rasa coklat yang nikmat, yang akan memenuhi kebutuhan protein Anda, terutama sangat penting diperlukan untuk Anda yang sedang menjalani program pengurangan berat badan, untuk binaragawan, penggemar kebugaran dan sebagai pengganti santapan,” terang Hendri.
Menurut dia, tingkat konsumsi protein masyarakat Indonesia sejauh ini masih rendah. Hal tersebut terjadi karena cenderung mengonsumsi makanan berkarbohidrat dan berlemak tinggi.
"Jika Anda mendapatkan terlalu sedikit protein, Anda bisa menderita kelelahan, kelemahan atau kehilangan otot. Metabolisme Anda melambat, sistem kekebalan tubuh melemah dan menempatkan diri pada risiko kenaikan berat badan," kata Hendri.
Sebagaimana pemberitaan, protein merupakan molekul kompleks kombinasi asam-asam amino sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan. Protein menyumbang sekitar 20% berat tubuh manusi. Itu perlu untuk membuat sel, jaringan, antibodi, hormon, enzim dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Tercatat, jaringan otot sangat memerlukan protein dalam pembentukan dan pemulihannya. Begitu pula dengan antibodi yang menjaga tubuh dari serangan penyakit. Tanpa protein cukup dan tepat, manusia tak akan pernah bisa bertahan hidup.
 |
0 Comments
